Google

Tuesday, September 11, 2007


Sunday, September 9, 2007

Icha Allah menyayangimu…

Hmm…. Sekali lagi icha menarik nafas panjang. Hari ini langkahnya terasa gontai. Baru saja ia berpapasan dengan faisal di koridor kampus. andai saja faisal teman biasa, tak mengapa. Masalahnya seminggu yang lalu. faisal mengutarakan niatnya. untuk melamar icha. Bukannya ia tidak suka faisal. Sama sekali bukan itu!. Memangnya siapa yg tak kenal ical? Mahasiswa berprestasi, cerdas, aktif di senat, tajir, dan cakepnya amboi… bak Keanu reeves!!…. Pokoknya modis 200% deh. Hampir semua cewek di angkatannya. adalah fansnya ical. Gilaa…. Apa beneer!.” Seloroh mirna temen kuliahnya. “Iya mir” jawab ica pendek . So Whats wrong? , cincaii lah… ambil aja non! Kapan lagi, eh .. jarang loh ical suka pada seorang gadis” lanjut irma sok meyakinkan. Icha hanya melengos ”yachhh irma…, ana beda dengan icha yang dulu!” lanjut icha.
Sejak itu. Icha gak pernah lagi curhat ke orang lain. Pikirnya malah tambah runyam. Wajar saja. Si Faisal yang banyak digandrungi wanita. masih saja tergila-gila dengan icha. Semua teman-temannya mafhum. Icha memang duplikatnya Dian sastro. Bedanya. Icha berjilbab. Banyak temannya yang menyayangkan. Keputusannya dulu untuk berjilbab besar. “Duh icha…, dikemanain tuh rambut indah sunsilk?”ucap dini Temanya suatu hari. Duh..duh..Kasian icha… Dasar gaul! Orang berjilbab kok, dianggap aneh.. trus gimana dong yang masih suka pake U can see! Malah lebih parah ding!. Gak pa pa..Tapi ada juga sih nilai positifnya. Boim dkk yang sejak dulu sering ngegangguin icha, dimanapun dan kapanpun. Dan jadi pelopor icha fans club . Sekarang gak berani lagi. Paling Banter kalo icha lewat. Mereka Cuma bilang “awas, ada ustadzah cakep lewat”. He…he..he…
Akhir-akhir ini icha merasa hidupnya berubah. Dari seorang remaja menjadi seorang wanita dewasa. Sebagai wanita normal dia juga tertarik pada pria. Cuma untuk gharizah an nau ini, kudu harus dikontrol iya gak! sering juga sih dia ngebayangin punya keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah, lengkap dengan anak kecil yang lucu2 (duileee!) Tetapi… saat ini, icha merasa tidak sreg dengan orang yang melamarnya. Meski secara pribadi ia kenal faisal sejak SMA. Eh..Sekedar tahu aja ya…. Dulu mereka memang pacaran. Bahkan dinobatkan sebagai the couple of the year saat perpisahan sekolah. Tapi itu dulu waktu zaman jahiliyah non…, nah.. Setelah semester 2 di perguruan tinggi, hubungan mereka putus. Saat itu, icha mulai kenal dengan kajian islam. Ia pun tahu, bahwa berkhalwat dan pacaran itu hukumnya haram. Awalnya icha kenal dakwah Cuma karena sering sholat di mushollla akhwat. Trus Kenalan dengan Kak Yulia, PJ akhwat yang paling disegani disana. Bagaimana tidak disegani? Seniornya ini adalah aktivis kampus, mahasiswi teladan, dan calon dosen di Fakultasnya. Sudah banyak yang melamarnya. (Mungkin aja karena factor facenya. mengingatkan orang.pada kareena kapoor. Aktris bollywood. Bikin kaum adam antree... iya Ding!. Zerius). Tetapi sering ditolak dengan halus. Alasannya klise, mo berkarir dulu. Padahal Icha tahu. Sebenarnya Seniornya itu punya kriteria khusus tentang calon pendamping. Beliau menyukai ikhwan yang pemikiran, dan perasaannya sesuai syara', begitupun Aqliyah dan nafsiyahnya. Agar mereka bisa tetap bahu-membahu dalam aktivitas dakwah.. “laki2 seperti itu sangat sulit kutemui. Seperti mencari jarum dalam jerami. Kita hanya bisa berdoa & berusaha dik!.Tapi yakinlah jodoh di tangan allah”ucap kak yulia bijak.
Sore itu icha ingin lekas pulang, kuliah pak jabir tentang ekonomi pembangunan tidak lagi menarik untuknya. Sampai dikamar. setelah sholat ashar, ia pun duduk di meja belajarnya. Masih terngiang kata2 faisal beberapa hari yang lalu “cha, dalam waktu dekat ini orangtuaku akan datang dari Amrik. So.. gua mo ngajak beliau untuk ketemu ortumu buat ngelamar”kata ical. Saat itu ica diam saja. Ayah ical memang konglomerat yang lebih banyak di luar negeri. Perusahaannya tersebar di Indonesia. Maklum…., rekanannya Aburizal Bakrie.
Andai saja…,.andai sajakata2 ical itu didengarnya beberapa tahun lalu. saat ia masih liberal & sekuler. saat ia belum memakai jilbab besar, saat ia belum mengenal dakwah dan harakah, saat ia masih mencari jati dirinya. Mungkin ia akan menerima ical. Tapi sekarang?...
Saat ini icha merasa masih banyak yang belum ia lakukan, ia merasa masih belum siap. Tapi yang utama. ia tidak bisa menerima faisal dari segi akhlak dan kepribadiannya. Baginya lelaki yang ia dambakan adalah lelaki yang bisa mengayominya dunia dan akhirat. Ia teringat kata kak yulia, murabbinya “mencari pendamping hidup itu tidak gampang, seidealnya lelaki adalah yang paham tentang agama, sebab dari sanalah kebahagiaan hakiki akan terpancar” pesan beliau suatu hari sehabis halaqah Kitab Nizhamul Ijtima'i. Hati icha senantiasa berdesir membayangkan ada lelaki seperti itu. Sebenarnya ada satu hal lagi, irfan, temannya. sesama aktivis dakwah, aktif disenat, berotak cemerlang, mahasiswa sederhana, agak pemalu.& senantiasa menjaga iffahnya. Yang ini diakui betul oleh icha. Sebab ia pernah berpapasan dengan irfan, icha pun menegurnya sebab ada keperluan, waktu itu seakan-akan ada tabir yang berada diantara mereka, sampai2 orang disekitar mereka saat itu menyangka mereka sedang musuhan!. “Masya allah..,andai saja mereka tahu, perintah menundukkan pandangan”, gumam icha dalam hati.
Sebenarnya irfan juga tidak kalah facenya. Sejak dulu sudah lama jadi pembicaraan dikalangan cewek. Masalahnya simple! babyfacenya itu yang mirip won bin. Bikin gak kuat kaum hawa….serius 100 prosen!!
Malam itu icha tidak bisa tidur. Baru jam 1 dini hari ia terlelap. Azan zubuh membangunkannya dari pembaringan. Seketika itu ia bangkit, berwudhu, dan sholat . Dalam doanya ia bermunajat kpd allah “ya allah! Ya tuhanku! Tunjukkanlah jalan keselamatan untukku, tunjukkanlah padaku pilihanMu, akuberlindung kepadaMu , dari hawa nafsuku, dan aku berlindung kepadamu dari keputusanku dan bisikan syaitan !!”. ungkap icha penuh khusyu.
Sebulan sejak saat itu, ia sudah terlupa, dan mulai menyibukkan diri lagi dengan aktivitas dakwah, halaqah,bersama teman-teman dimajelisnya. Menulis tulisan di mading dan membaca kitab nizamul iijtima'i fil islam mnya syekh taqiyuddin, sedikit banyak membuatnya lupa dari masalah. Baginya,aktivitas dakwah menenangkan jiwa dan perasaanya, dari rutinitas kuliah & dilema yang dihadapinya. sejak aktif dalam harakah dakwah beberapa tahun lalu, icha seakan menemukan jati dirinya. Ia tahu bahwa keberadaan manusia diatas bumi ini. bukan untuk mengejar kepuasan individu semata, tetapi juga kewajiban untuk berjamaah, dan berjuang menegakkan syariat islam. Ia tidak ingin menjadi wanita yang bodoh ditengah ummat, diperbodoh zaman, sama dengan wanita kebanyakan.ia inigin seperti aisyah ra, wanita shalihah ummul mukminin, cerminan kesucian, kehormatan, & keberanian. sekaligus mencapai karir & cita-citanya sebagai seorang ekonom.
Ayahnya sendiri punya perusahan tekstil. meskipun tidak begitu besar, sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, tongkat estafet pemimpin keluarga mau tidak mau harus diterimanya, meskipun ia wanita satu-satunya. Ibunya sendiri sudah lama tiada. Sejak ia masih SMP. Ia masih ingat ketika wawan, adik keduanya lahir. Ibunya dilarikan ke ICU. Karena perdarahan hebat. Sejak saat itu mereka hidup tanpa belaian kasih ibu. Ayahnya seorang yang bertanggung jawab. Tidak mau menikah lagi. Ia berjanji akan tetap setia pada isterinya. Ia membesarkan ketiga anaknya dengan penuh kasih sayang.
Hari itu cuaca bulan desember cukup cerah. suasana masih pagi ketika icha bersiap-siap pergi kekampus. Saat ia membuka pintu depan. Ia kaget melihat faisal sudah nankring di depan pagar. diatas mobil opel blazernya. Ical memanggil” Hai icha!, mo ke kampus yah... Yuk sama2 “ sahut ical sambil memmbukakan pintu depan mobilnya, Icha tersenyum” Ah..makasih yach… tapi ana udah janjian dengan dewi” tolak ica halus. Ical tersenyum nakal “yah sudah anak manis!, gua gak akan maksa. tapi ntar kalo gua udah jadi suami kamu, ente gak akan nolak lagi kan! ” ujar ical. Icha hanya diam saja. Tak bisa menggambarkan suasana hatinya saat itu. Sampai ical menderumkan mobilnya. Mobil itu baru saja belok di tikungan jalan ketika Dewi, teman akrabnya, datang. Dewi kaget ”ada apa ya? Kok tumben-tumbenan! Sih ical ke rumah antum pagi2?” Icha pun menjawab sekenanya “tadi dia ada perlu dengan ana!, jadi dia nyamperin sampe kerumah! Gitu non…” ujar icha beralasan. Dia memang tak mau ada orang lain tahu tentang masalahnya. Oh gitu yaah..”gumam dewi berkelakar.
Icha! besok ada mashirah ke gedung DPRD, ikut yah” ajak dewi lagi. Ketika mereka sudah diatas angkot. Icha jadi semangat”insya allah wi!, klo untuk kepentingan umat sih, no doubt, wajib!!” ujarnya berkelakar. “ha..ha…ha…”. Mereka pun tertawa bersama sampai2 mengherankan penumpang lain.
Hari itu, setelah jam pertama. kuliah pak daus tentang ekonomi makro lagi kosong, anak2 pada riuh bersorakan, ditengah keriuhan itu, tampil irfan kedepan ruangan sambil mengambil mikrofon “assalamualaikum wr wb ucapnya berwibawa. Disertai senyumnya yang khas “Teman2 yang kami hormati. Kami dari hizbut tahrir Indonesia mengundang teman-teman dalam aksi umat menentang sekularisme dan kapitalisasi pendidikan” sahut irfan, “Acara ini bersifat nasional. Dalam rangka menentang kebijakan pemerintah yang menyakiti umat”Tambah irfan lagi. ” kumpul jam 8 pagi di halaman mesjid agung. kita akan longmarch dari mesjid Agung, sampai ke depan gedung kantor DPRD wilayah semarang, kehadiran teman-teman sangat kami harapkan. demi suksesnya acara umat kali ini!! billahit taufiq wal hidayah wassalamualaikum wr.wb” ucap irfan dgn khidmat. Icha hanya bisa menundukkan mata melihat irfan di hadapannya. Baginya irfan adalah sosok pria ideal di hatinya.
Keesokan paginya sejak jam 8 pagi. Halaman mesjid sudah dibanjiri oleh peserta masiroh dari segala penjuru kota. Tepat pukul 9 massa mulai bergerak menuju kedepan gedung DPRD, peserta kali ini cukup membludak, barisan ikwan didepan, disusul barisan akhwat, dan kendaraan bermotor di belakang, hari itu peserta mencapai puluhan ribu orang, membanjiri kota, tetapi tidak sampai memacetkan jalan raya. Panitia mashirah tampak kewalahan menjaga barisan agar tetap rapi. Ada yang bertugas dokumentasi, ada yang sebagai orator, ada yang menebar selebaran & pamflet. semuanya melebur dalam aksi, tak terkecuali irfan yang diserahi tugas sebagai orator oleh mahliyahnya, memberi semangat kepada peserta mashirah. “allahu akbar!... Allahu akbar!!!.... Saudaraku sekalian!!! panasnya hari ini, tentu belum seberapa dengan panasnya api neraka, yang akan membakar kalian, jika tidak bangkit dan menentang hokum kufur, hukum sekuler. allahu akbar!,allahu akbar!” Takbir irfan. sembari membakar semangat jamaah hari itu.
Siang hari aksi dihentikan. setelah utusan peserta mashirah bertemu dengan anggota DPRD, sambil membacakan surat peryataan sikap. Tepat jam 1 siang selepas zuhur massa pun bubar.
Hari itu, Sesampai di rumah icha merasa sangat kelelahan sampai-sampai tidak mendengar suara bik inah. Wanita separuh baya yang sudah lama ikut dirumahnya. dari luar kamar membangunkannya. “icha…ichaa, bangun ada telepon!”ujar bi inah, dari siapa bi!” tanya ica sambil bermalas-malasan di kasur. Pikirnya itu pasti ical. Soalnya belakangan ini dia memang rajin nelpon icha.“dari irfan non, katanya ada yang penting tuh. ” seru bi inah. Icha kaget”Irffan nelfon? Ada apa ya?”Tanya icha dalam hati.. Soalnya baru kali ini irfan menelponya. Seakan terloncat dari pembaringan, icha bergegas keluar kamar, menuju meja telepon, ‘”halo! Assalamualaikum”,sahut ica.
terdengar suara dari seberang” “walaikum salam!” ,terdengar suara menimpali” halo! ini irfan, afwan! Ukhti, ana cuman mo nyampein pesan bisa gak kita ketemu besok di mushalla?” sahut suara dari seberang. ada apa ya?”ujar icha diplomatis , ada yang penting ingin ana sampaikan” lanjut irfan. sedikit memaksa. OK deh jam 1 ba'da zuhur ya… ..”sahut icha. OK cha…syukron. ya wass”.ujar irfan. sambil menutup pembicaraan. Seharian itu. Icha bertanya2. Entah apa yang irfan ingin sampaikan. Esok harinya selepas kuliah terakhir. Icha bergegas ke musholla. tepat jam 1 siang, selepas sholat zuhur di musollah, satu persatu jamaah meninggalkan ruangan, icha menungggu cukup lama. sampai2 icha mengira, irfran lupa dengan janjinya.
Saat itu ia sudah mulai beranjak keluar pintu. ketika terdengar suara yang sangat dikenalnya dari balik hijab. Assalamualikum…. Afwan! Ada icha di sebelah? Tanya suara dari balik hijab. “ Wass. Iya!.... ini ana sendiri” ujar icha. “Alhamdulliillah icha, ini irfan. Maaf terlambat soalnya ada halaqah dengan MABA” ujar irfan apologis. “gak pa-pa. Belum lama kok!”sergah icha meredam suasana yang agak kaku. Irfan menimpali” afwan! gini loh, ana ingin sampaikan masalah adik saya latifah, dia juga ingin aktif dalam kajian dakwah kita, hanya saja ana kesulitan mencari musrifah untuknya, soalnya adik ana hanya ingin musrifah yang “khusus”...” sahut irfan penuh tanda tanya. “ana berharap ukhti berkenan menjadi musrifahnya…”ujar irfan. “Oh ya…, kalau itu, insya allah dengan senang hati ana gak keberatan, ana bersedia jadi murabbinya. ntar…! latifah bisa mulai sabtu ini. Kebetulan Antum tahu kan ruangan tempat akhwat biasa halaqah?. Antar aja kesana. Nanti ana tungguin di sana. Okey!, oh ya.. apa sih maksud akhi dengan “khusus” tadi?, ana masih gak ngerti… “. sahut icha penasaran. “Hmmm… “Sambil malu2 irfan menimpali, “oh itu…., afwan ukhti!! Sekali lagi afwan. adikku cuman ingin,akwat yang menjadi murabbinya itu, adalah wanita pilihanku, dalam arti calonku…..”ujar irfan meyakinkan. Terhenyak rasa hati icha, entah kaget, . entah gembira , mendengar penjelasan irfan. Dari bahasannya tadi, irfan bersungguh-sungguh. Tak kuasa air matanya menetes. membasahi pipi icha yang putih bersih. Hari itu seakan-akan allah menjawab doanya. “ antum masih ada disebelah ya? tanya irfan merasa tidak di tanggapi, icha tersadar”Eh iya!.., tapi tunggu fan…, antum serius ya!....”ucap ica dengan nada gembira. “Kalo antum sungguh2, bersumpahlah atas nama allah!”ujar icha meminta kepastian. irfan pun menimpali”Demi Allah!, azza wa jalla hari ini menjadi saksi. Semoga allah mengazabku jika aku berdusta!.” ucap irfan dengan tegas. Akhirnya Mereka pun berpisah sambil mengucapkan salam. Sebelumnya ical telah berjanji. untuk segera melamar icha usai mereka wisuda. Cuaca sore itu seakan menggambarkan perasaan hati icha, sampai2 bik inah ikut keheranan. melihat icha yang pulang. lain dari biasanya. Yah begitulah icha kadang murung eh..tiba2 aja langsung gembira.icha…cha…
yah.. Malam itu, sholat tahajjud icha sangat khusyu. dalam doanya, ia bermunajat kepada allah “ya allah, janganlah engkau pisahkan aku dengan dakwah yang kucintai ini, sekalipun masa memintaku untuk meninggalkannya, ya allah anugerahkanlah kepadaku pasangan hidup yang engkau ridhoi menjadi pembimbingku dunia & akhirat. Dia menyayangiku dan aku punmenyayanginya. Ya Allah, Kekalkanlah kami dalam dakwah. Amin Ya rabbal alamin !“. Selesai sholat ia pun bertafakur di atas sajadah. Entah esok atau entah lusa. Ia sudah menemukan jawaban dari doanya. Ia sudah mantap dengan pilihan hatinya. Malam itu seakan menjadi saksi. atas pilihannya, dalam hati ia berkata “icha… allah menyayangimu…sangat menyayangimu ….”(for another icha, he still waiting for u..).

andi ariyandy
asiribn_asier@yahoo.com

PEMUDA : AGENT OF CHANGE ?

oleh : Masyhuri NIQ

Sejak dahulu kala, bahkan jauh sebelum agama Islam muncul di muka bumi, para nabi dan rasul telah diutus untuk menyampaikan wahyu Alloh SWT dan syari’at-Nya kepada umat manusia. Para rasul itu adalah orang-orang terpilih dari kalangan pemuda. Di antara mereka ada yang diberi kemampuan luar biasa dalam berargumen dan berdebat, sebelum usianya genap delapan belas tahun.
Nabi Ibrahim a.s., misalnya, seperti dijelaskan dalam Al-Qur’an, adalah pemuda yang sering berdebat dengan kaumnya, menentang peribadatan kepada patung-patung yang tidak dapat bicara, memberi manfaat dan mudharat (QS Al-Anbiya:60-67). Kita juga ingat kisah Ashabul Kahfi – yang tergolong pengikut Nabi Isa a.s. Mereka adalah anak-anak muda yang menolak kembali agama nenek moyang mereka, menolak menyembah selain Alloh SWT. Mereka bermufakat mengasingkan diri dari masyarakat dan berlindung dalam suatu gua, karena jumlah mereka relatif sedikit yakni tujuh orang di antara masyarakat penyembah berhala. Fakta sejarah ini terekam jelas dalam Al-Qur’an surat Al Kahfi ayat 9-26, yang di antaranya :
”(Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdo’a : ‘Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)’.” (Q.S. Al-Kahfi : 10)
“Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka (Sang Pencipta), dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk”. (Q.S. Al-Kahfi : 13)
Potensi Besar Pemuda-Mahasiswa dalam Kehidupan Masyarakat
Demikian keadaan dan peran golongan pemuda. Kiprah mereka telah terukir indah dalam tinta emas sejarah. Mereka merupakan tonggak dan potensi besar suatu kehidupan. Terlebih kelompok pemuda seperti mahasiswa; karena, selain diharapkan oleh umat, peranan mereka pun sangat didambakan oleh kelompok masarakat lainnya sebagai pionir perubahan ke arah yang lebih baik. Posisi mereka sebagai “mahasiswa” memang menjadi peluang bagi mereka untuk mengembangkan potensi sebesar-besarnya. Tidak heran jika perubahan sosial politik diberbagai belahan dunia dipelopori oleh gerakan pemuda-mahasiswa. Sebagian sahabat yang menyertai Rasulullah SAW dalam memperjuangkan Islam – yang akhirnya berhasil menguasai lebih dari dua pertiga belahan bumi – adalah para pemuda yang menjadi murid (mahasiswa) Rasulullah SAW.
Secara fitra, masa muda merupakan jenjang kahidupan manusia yang paling optimal. Dengan kematangan jasmani, perasaan dan akalnya, sangat wajar jika pemuda-mahasiswa memiliki potensi yang besar dibandingkan dengan kelompok masyarakat lainya. Kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan banyak dimiliki pemuda mahasiswa. Pemikiran kritis mereka sangat didambakan umat. Di mata umat dan masyarakat umumnya, mereka adalah agen perubahan (agent of change) jika masyarakat terkungkung oleh tirani kezaliman dan kebodohan. Mereka juga motor penggerak kemajuan ketika masyarakat melakukan proses pembangunan. Tongkat estafet peralihan suatu peradaban terletak di pundak mereka. Baik buruknya nasib umat kelak, bergantung pada kondisi pemuda dan mahasiswa sekarang ini.
Namun, potensi tinggallah potensi. Ibarat pedang yang sangat tajam; ketajamannya tidak menjadi penentu bermanfaat-tidaknya pedang tersebut. Orang yang menggenggam pedang itu-lah yang menentukannya. Pedang yang tajam terkadang digunakan untuk menumpas kebaikan dan mengibarkan kemaksiatan, jika dipegang oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Sebaliknya, jika berada di tangan orang yang bertanggung jawab, ketajaman pedang itu akan membawa manfaat. Demikian juga dengan potensi mahasiswa. Potensi yang begitu hebat itu bisa dipergunakan untuk menjunjung tinggi kebaikan, bisa juga untuk memperkokoh kejahatan dan kedurjanaan. Itulah sebabnya, begitu banyak contoh pemuda-mahasiswa yang berjasa menjadi pilar penentu kemajuan suatu peradaban, tetapi tidak sedikit di antara mereka yang mengakibatkan runtuhnya sendi-sendi peradaban, dan menghancurkan kemuliaan suatu tatanan kehidupan.
Jadi, potensi yang dimiliki oleh pemuda-mahasiswa haruslah diarahkan untuk menyokong dan mempropagandakan nilai-nilai kebaikan. Seorang mahasiswa muslim tentunya akan berada di garis depan untuk membela, memperjuangkan, dan mendakwahkan nilai-nilai Islam. Seorang mahasiswa muslim tidak layak hanya berpangku tangan dan bermalas-malasan di tengah kemunduran umat yang sangat memprihatinkan ini. Seorang mahasiswa muslim jangan sampai menjadi penghalang kemajuan Islam dan perjuangan kaum muslimin. Na’udzubillah.
Menyorot Realitas Pemuda-Mahasiswa Muslim Kini
Kita akui, pengaruh sistem kehidupan yang berlaku dalam suatu kurun kehidupan sangat berpengaruh terhadap pemahaman dan perilaku manusia yang hidup pada zaman tersebut. Hal ini berlaku pula bagi pemuda-mahasiswa. Format kehidupan mahasiswa sekarang, sedikit banyak telah terpengaruh oleh sistem kehidupan yang berlaku sekarang, yaitu sistem demokrasi kapitalis.
Kalau memperhatikan apa yang terjadi di kampus-kampus di negeri ini, secara umum, paling tidak kita akan menemukan adanya beberapa kelompok mahasiswa muslim yang pemahaman dan kecenderungannya relatif berlainan. Citra dan cita-cita mereka juga relatif berbeda sesuai dengan landasan pemikiran yang mendasarinya.
Kelompok pertama, adalah mereka yang merasa tidak puas dengan kondisi sekarang, lalu melakukan berbagai perubahan. Mereka melihat bahwa sistem kehidupan yang berlaku sekarang hanya melahirkan penderitaan dan kesengsaraan yang berkepanjangan. Arah perubahan ynag mereka inginkan ada yang tidak terlepas dari format ideologi kapitalis, ada juga yang terpengaruh ideologi sosialis.
Haluan politik kapitalis berjalan seiring dengan format demokrasi yang mereka terjemahkan sesuai dengan kondisi di negeri ini. Kelompok demokrat ini memang lebih menginginkan agar demokrasi yang ada benar-benar ditegakkan. Isu-siu bahwa kedaulatan dan kekuasaan di tangan rakyat, bahwa rakyatlah yang paling berhak menentukan arah pemerintahan, paling sering mereka teriakkan dengan lantang. Terhadap berbagai masalah kemasyarakatan, isu hhak asasi manusia (HAM) juga sering mereka jadikan bukti lemahnya penerapan demokrasi; terlepas dari paham atau tidaknya mereka akan hakekat demokrasi dan aturan produk barat lainnya.
Adapun yang terpengaruh oleh sosialis mengehendaki perubahan yang lebih radikal. Mereka menuntut perubahan tatanan kehidupan melalui revolusi. Menurut mereka, suksesi kepemimpinan mestinya segera dilakukan. Cara yang mereka lakukan tidak jarang mengarah kepada pengrusakan, dengan membangkitkan emosi massa. Kerugian akibat aksi-aksi yang mereka lakukan tidak sedikit. Berbagai isu kesenjangan sosial dan kasus kerusuhan yang melibatkan massa menajdi sarana subur utnuk aksi mereka. Jurus mereka kerap kali memancing di air keruh.
Apapun alasannya, cara-cara yang ditempuh kelompok mahasiswa ini tidak bisa dibenarkan oleh Islam. Landasan perjuangan kelompok tersebut jelas tidak sesuai dengan pandangan Islam. Sebab, ide-ide sosialis ataupun kapitalis, termasuk demokrasi serta ide-ide yang terlahir darinya seperti HAM, pluralisme, dan lain-lain, merupakan pemahaman Barat yang kufur yang sangat bertentangan dengan Islam. Haram bagi kaum muslimin mengambil pemahaman dan aturan-aturan yang bukan berasal dari Islam. Alloh SWT berfirman :
“Apa yang diperintahkan Rasul kepadamu maka laksanakanlah. Dan apa yang dilarangnya maka tinggalkanlah.” (Q.S. Al-Hasyr : 7)
Hal lain yang sangat kita sayangkan, tidak sedikit mahasiswa muslim yang turut mempropagandakan dan memperjuangkan paham-paham tersebut. Di antara mereka ada yang melakukannya karena ikut-ikutan saja, karena kebodohannya, dan ada juga karena memang ingin memperjuangkannya. Akibatnya, secara tidak langsung, mereka menjadi prototipe dan agen-agen Barat dalam menyebarkan paham-paham yang sebenarnya merupakan racun bagi kaum muslimin.
Kelompok kedua adalah mereka yang cuek terhadap kondisi kehidupan masyarakat. Yakni, mereka yang tidak peduli dengan penderitaan dan kesengsaraan masyarakat. Bagi mereka yang penting selamat. “Ngapain susah-susah mikirin nasib kaum muslimin yang lain. Mikirin diri sendiri aja udah susah.
Memang sistem kapitalis yang menyetir pola kehidupan sekarang melahirkan degradasi nilai-nilai kemanusiaan. Sistem ini memang berhasil memberikan nilai materi yang cukup berlimpah. Namun, ternyata keberhasilan itu hanya diraup oleh segelinitr orang yang ‘kuat’, sementara mayoritas rakyat hidup dalam kesengsaraan. Lapangan pekerjaan semakin sempit, pengangguran kian membludak, dan berbagai tindak kriminal mulai menjadi wabah sosial kemanusiaan.
Kondisi seperti ini hanya akan melahirkan sistem individualis yang semakin tajam. Setiap manusia –termasuk mahasiswa- lalu berpikir pintas untuk ‘menyelamatkan’ diri, dan akhirnya tidak peduli dengan keadaan lingkungan. Standar perbuatan mereka adalah manfaat. Bagi mereka, yang penting bermanfaat dirinya dan tidak merugikan orang lain. Bagi mereka pacaran tidak menjadi masalah, asal tidak hamil dan tidak menimbulkan ‘masalah’. Kelompok ini memang benar-benar ingin ‘menikmati’ dan hidup tenteram dalam kondisi sekarang. Mereka tidak peduli kenikmatan hidupnya itu diraih di atas penderitaan orang lain.
Bagi kelompok mahasiswa seperti ini ‘keberhasilan studi’ merupakan cita-cita yang paling dijunjung tinggi dan senantiasa jadi haluan perjuangannya. Bagi mereka, standar keberhasilan itu adalah meraih nilai studi yang setinggi-tingginya. Sains memang cukup mereka ‘kuasai’, namun keilmuannya itu tidak berpengaruh terhadap perilaku mereka dalam kehidupan masyarakat. Dalam studinya, kelompok ini memang relatif banyak berhasil; namun mereka belum mampu memenuhi dambaan dan harapan umat.
Kehidupan mahasiswa kelompok ini hanya berkisar antara kampus dan rumah. Angan-angan mereka –kalau sudah lulus kelak- adalah pekerjaan yang mantap dengan gaji yang besar, istri yang cantik, fasilitas yang mewah, dan anak-anak yang lucu dan manis. “Persetan dengan lingkungan! Yang penting aku, istriku, anak-anakku, dan keluargaku ‘aman’!”
Cara hidup kelompok ini jelas tidak dibenarkan oleh Islam. Dalam Islam tidak dikenal sistem kehidupan individualis. Kehidupan masyarakat dalam Islam tidak membeda-bedakan apakah seorang itu mahasiswa, pelajar, karyawan, atau lainnya. Semuanya bertanggung jawab terhadap kondisi lingkungan di sekelilingnya. Rasulullah SAW mengingatkan :
“Barang siapa bangun pagi hari dan hanya memperhatikan masalah dunianya, maka orang tersebut tidak berguna apa-apa di sisi Allah. Barang siapa tidakpernah memperhatikan urusan kaum muslimin yang lain, maka tidak termasuk golonganku”. (HR. Thabrani dari Abu Dzar Al-Ghifari)
Kelompok ketiga adalah mereka yang ‘terbius’ sehingga terjerat dan terjerumus dalam bejatnya sistem kehidupan masa kini. Sistem kapitalis yang mengagung-agungkan materi, telah mencabut niali-nilai kehidupan lainnya, baik nilai-nilai akhlaq, kemanusiaan, dan kerohanian (agama). Korban-korban sistem ini sudah cukup bergelimpangan.
Sebagai contoh, tidak sedikit mahasiswa yang terjerumus dalam pemakaian obat-oabat terlarang. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang terjerat dalam sindikat pengedar yang berskala internasional.
Mereka yang terjerumus dalam sek bebas tidak kalah mengerikan. Hasiltemuan FKM UNAIR menyebutkan bahwa pengidap AIDS sebagian besar kalangan remaja. Dari 100 responden remaja yang diteliti, FKM menyimpulkan bahwa 22,9 persen remaja usia 15 – 19 tahun telah terkena virus HIV/AIDS, sedangkan remaja usia 20 – 24 tahun yang terjangkit mencapai 77,1 persen. Fantastis dan sungguh mengerikan. Atau kita juga sangat dikejutkan oleh peristiwa yang menjijikkan, peristiwa VCD porno Itenas 1 Bandung dan Itenas 2 Medan. Sungguh memalukan dan mengerikan.
Tawuran remaja yang tadinya hanya merupakan tren remaja-remaja SMU, kini sudah diikuti oleh mahasiswa di perguruan tinggi. Bahkan yang sangat menggelikan sekaligus memprihatinkan, sekitar dua bulan yang lalu, mahasiswa ITS yang cukup tersohor dengan teknologinya itu ikut-ikutan tawuran. Sungguh memalukan!
Kejadian-kejadian di atas hanya sekedar contoh kasus betapa kelompok mahasiswa yang demikian ini kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Kasus aborsi, skandal dan jaringan seks bebas, perampokan, pembobolan bank, penodongan, dan tindak kriminal lainnya tidak jarang dilakukan oleh pemuda-mahasiswa.
Kelompok keempat adalah kelompok pemuda-mahasiswa yang peduli lingkungan dan sadar akan kerusakan dan kebrobokan sistem yang ada akibat tidak diberlakukannya aturan Islam dalam realitas kehidupan. Dengan pemahaman terhadap kenyataan seperti itu, disertai pendalaman terhadap tsaqofah Islam, mereka melakukan perjuangan dakwah, menyeru umat untuk kembali kepada Islam. Meskipun jumlahnya tidak terlampau besar, peranan mereka sangat diharapkan umat untuk melakukan perubahan kehidupan masyarakat ke arah yang Islami.
Alhamdulillah, di berbagai perguruan tinggi perkembangan mereka cukup menggembirakan. Bahwa berjilbab itu merupakan kewajiban bagi seorang muslimah sudah menjadi opini yang tidak terbantahkan lagi. Sungguh menyedihkan kalau di antara mahasiswi muslim ada yang belum paham bahwa jilbab itu wajib. Padahal, jika hal itu dilalaikan, Allah SWT akan menurunkan azab yang sangat pedih.
Begitu juga, gerakan-gerakan kebangkitan Islam cukup santer di berbagai perguruan tinggi. Gerakan keIslaman yang berasal dari Timur Tengah ataupun bercorak lokal semakin bermunculan. Semuanya menyuarakan kebangkitan Islam. Pemahaman Islam yang mereka raih bukan pemahaman yang bersifat ‘abangan’. Meskipu belajar di perguruan tinggi umum, kitab-kitab kuning yang berbahasa Arab –baik dari kalangan fuqaha tempo dulu maupun para mujtahid abad 20- pun menjadi santapan keseharian mereka.
Meskipun masih terdapat berbagai perbedaan visi tentang kebangkitan dan metode yang mereka lakukan, kelompok terakhir ini merupakan kelompok dambaan ummat menuju kemuliaan hidup . Umat Islam tidak mungkin bangkit dengan mengadosi aturan-aturan yang bukan berasal dari Islam, baik dari paham kapitalis mapun sosialis.
Ketahuilah, umat Islam tidak mungkin meraih kemulaiaan kalalu umatnya hanya memperhatikan kepentingan pribadi. Islam mustahil akan muncul dari generasi-generasi yang telah “ sekarat” karena korban kedurjanaan sistem kapitalis. Islam hanya akan bangkit melalui manusia-manusia yang ikhlas mewakafkan kehidupannya demi tegaknya Islam. Islam akan jaya di tangan mereka yang memegang Islam walaupun bagai memegang bara api. Meskipun secara materi kondisi mereka terkadang menyedihkan, perjuangan mereka tak pernah redah; karena mereka mendambakan kemuliaan surga yang dijanjikan Alloh SWT. Mereka yakin akan janji Allah SWT dalam Al-Qur’an :
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka”. (QS. At-Taubat : 111).
Khatimah
Demikianlah kondisi realita pemuda-mahasiswa yang terlahir dan hidup pada saat ini. Citra keIslaman mereka tidak sedikit yang tererosi dan terdegradasi oleh budaya-budaya asing yang membius dan meracuni harapn dan cita-cita mereka. Cinta mereka terwarnai kasih sayang semu, cinta produk manusia. Cinta yang lahir dari napsu demi kenikmatan sesaat. Cinta yang berakhir dalam kehampaan dan kegersangan.
Meskipun demikian, masih ada mahasiswa dan mahasiswi yang masih teguh memegang dan mempertahankan –dengan sekuat tenaga dan segala kemampuan- citra mereka yang hakiki sebagai muslim. Merekalah the real agent of change . Semoga Alloh SWT senantiasa menyertai mereka. Amin Ya Robbal ‘Alamin.
Wa Allohu a’lam bi as-showab
_______________________Penulis adalah Dosen STIE Syariah Surabayaemail : masniq_497@yahoo.com

Teruntuk Seorang Ikhwan Soleh

Ku tulis bait ini dalam rangkaian malamku yang panjang
KU unggkap getar ini dalam ragu yang tertahan...
Untukmu seorang ikhwan yang tak juga kunjung datang...
Aku bersama semua baktiku yang tertunda
Bersama sepotong cinta yang tak akan sempurna
Bila tidak juga kau ada...
Untuk calon suamiku yang tidak ku tahu ada dimana
Kelak bila kau datang izinkan bakti dan taatku melebur bersama senyummu..
Iznkan cinta dan kehormatanku terpatri kuat untuk menjaga kehormatanmu...
Untuk calon suamiku yang sedang berdakwah entah dimana
Ketahuilah...
Bahwa aku wanita asing bagimu
Nanti terangkanlah apa - apa yang tidak kumengerti darimu
Terangkanlah apa-apa yang tidak tersukai darimu
Agar istri solehah menjadi mahkota mendampingimu...
Untuk calon suamiku yang masih sibuk dalam kelelahanmu...
Ketahuilah bahwa aku selalu menunggumu..
Menunggu menjadi kendaraan yang nyaman buatmu..
Menjadi rumah yang lapang untukmu...
Menjadi penunjuk jalan yang lurus untukmu...
Menjadi penyejuk hatimu...
Dan Wahai engkau calon pengobat cintaku...
Bila nanti Allah rizkikan engkau untukku
Maka semoga aku juga menjadi rizki mulia untukmu...
Bersama menyempurnakan hati dalam Mahabah-Nya..
Menyemarakan dakwah dengan para Jundi - jundi Allah...
Aku bersama kesederhanaan yang terbalut takwamu...
Bersama menggapai perjuangan ini...
Yang karenamu Allah semakin sayang padaku...
Pada dakwahku...

www.dudung.net

Mengisi waktu dengan memperbanyak amal di bulan Ramadhan

Karena Ramadhan merupakan bulan yg istimewa dan muncul hanya setahun sekali, maka sudah selayaknya kita memperlakukannya dg istimewa pula. Perlakuan istimewa yg dimaksud adalah memperbanyak amalan2 (tertentu). Berikut adalah amalan2 yg sebaiknya diperbanyak di bulan Ramadhan:1. Membantu ibu dan bapak. Bagi yg ortunya masih hidup, inilah saatnya untuk lebih dekat dan berbakti serta beramal soleh kepada ortu. Ingatlah, ortu tidak selamanya bersama kita. Cepat atau lambat, mereka akan meninggalkan mereka, padahal berkah dan karunia dari orangtua sangatlah besar. Maka, selagi mereka masih ada, perbanyak minta barokah, karunia, doa dari mereka. Jadikan mereka bahagia mempunyai anak yg sholeh/sholehah serta berbakti.
2. Menghadiri majelis ilmu. Yg dimaksud dg majelis ilmu di sini adalah pengajian-pengajian, baik setelah shubuh ataupun sebelum sholat tarawih. Tidak sering kita jumpai di bulan2 lain adanya pengajian sesering dan seintensif di bulan Ramadhan. Sangat banyak ilmu yg bisa kita peroleh dari pengajian. Pengajian yg dihadiri tidak mesti di 1 tempat, namun bisa juga di banyak tempat. Aku masih ingat, 2-3 tahun lalu, bersama adikku suka keliling kota Bandung, mengunjungi masjid yg berbeda-beda, selain untuk menimba ilmu, juga untuk mengetahui karakteristik (yg unik) dari tiap masjid.
3. Membaca buku-buku dan majalah-majalah Islami/agama. Bagi anda2 yg sibuk, seringkali tidak sempat untuk menghadiri pengajian. Untuk itu, sebagai gantinya anda bisa membeli majalah/buku agama lalu menyempatkan diri membacanya di saat2 senggang/istirahat.
4. Mendengarkan kaset, cd Qur’an atau ceramah. Mungkin metode ini bisa diterapkan bagi yg memiliki mp3 player. Anda bisa mengkopi file Qur’an atau ceramah, lalu mendengarkannya selama dalam perjalanan. Lumayan, jika sehari anda mendengarkan 2-3 surat Qur’an, bukan tidak mungkin dalam 1 bulan anda bisa hafal setidaknya 5-6 surat, minimal dari juz ‘amma. Solusi lain, anda membaca Qur’an di metromini atau bus, daripada hanya tidur. Ingat, orang yg terlalu banyak tidur (dg alasan ‘tidak kuat’) berarti makin banyak membuang waktu hidupnya dalam keadaan tidak sadar.
5. Menyendiri dan menangisi kesalahan. Setelah (atau sebelum) anda sahur, luangkan waktu untuk menyendiri, menghisab diri sendiri, menangisi kesalahan, dan berdoa kepada ALLOH untuk mohon ampun atas segala dosa dan kesalahan yg telah kita perbuat. Jika sulit, mulailah dg menuliskan dosa/kesalahan yg anda perbuat 1 hari sebelumnya, lalu banyak2lah berdoa mengharap ampun kepada ALLOH SWT.
6. (bagi orang kaya) Banyaklah berinfaq, bersedekah, dan menyumbang untuk buka puasa. Kita mesti mencontoh Rasululloh dalam berinfaq dan bersedekah (membelanjakan harta di jalan ALLOH SWT). Kedermawanan beliau sedemikian hebat, hingga diibaratkan seperti angin yg berhembus kencang. Begitu mudah beliau merogoh kantung dan memberikan harta kepada orang2 yg membutuhkan. Apalagi di bulan Ramadhan ini, yg pahalanya akan dilipat gandakan berkali-kali. Dan khusus di bulan Ramadhan, orang2 kaya bisa memperoleh amalan ‘ekstra’ dg memberikan hartanya untuk dibelikan makanan pembuka puasa. Insya ALLOH mereka akan mendapatkan pahala yg sama besar dg orang2 yg berbuka dg makanan yg mereka sediakan.

Menyambut Bulan Ramadhan

Agustus ini kita telah memasuki bulan Rajab. "Ya Allahberkahilah kami dalam bulan Rajab dan Sya’ban dansampaikanlah kami pada bulan Ramadhan."]Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamuberpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orangsebelum kamu, agar kamu bertaqwa (QS 2:183)Beberapa bulan lagi kita akan kedatangan bulanRamadhan. Kedatangan Ramadhan tahun ini tentu kitasambut dengan penuh kegembiraan karena insya Allah,kesempatan menikmati ibadah Ramadhan kembali kitaperoleh. Target utama dari ibadah Ramadhan sebagaimanayang disebutkan pada ayat diatas adalah semakinmantapnya ketaqwaan kepada Allah Swt. Sebagai wujuddari rasa gembira itulah, Ramadhan tahun ini tidakboleh kita lewatkan begitu saja tanpa aktivitas yangdapat meningkatkan ketaqwaan diri, keluarga danmasyarakat kita kepada Allah Swt. Maka,persiapan-persiapan kearah itu sudah harus kitalakukan, baik secara pribadi maupun bersama-sama.Ramadhan yang penuh berkah harus kita jadikan sebagaimomentum untuk menyelamatkan masyarakat denganmelakukan taqarrub ilallah (mendekatkan diri kepadaAllah), baik dengan taubat, munajat dan menjalankansejumlah peribadatan maupun dengan khidmat yaknimemberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakatagar kehidupan kita betul-betul dapat dirasakanmanfaatnya bagi orang lain dan perbaikan masyarakatdapat kita wujudkan dari waktu ke waktu, baikperbaikan diri, keluarga, masyarakat maupun bangsa dannegara.Persiapan Menjelang Ramadhan1-Memperbanyak doa, jika telah memasuki bulan Rajab,maka Rasulullah saw berdoa,"Ya Allah berkahilah kami dalam bulan Rajab danSya’ban dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan.""Ya Allah bulan Ramadhan telah menaungi kami dan telahhadir, serahkanlah ia pada kami dan serahkanlah kamipadanya, karunikanlah kami kesanggupan untuk berpuasa,dan menegakkan malam-malamnya. Dan karuniakanlah kamikesungguhan kekuatan dan semangat serta jauhkanlahkami dari fitnah didalamnya." "Ya Allah sampaikanlahkami pada Ramadhan dengan aman, keimanan, keselamatan,Islam, kesehatan dan terhindar dari penyakit sertabantulah kami untuk melaksanakan shalat, puasa dantilawah al-Quran padanya."2- Memperbanyak aktivitas puasa di bulan Sya’ban,seperti yang dilakukan oleh Rasulullah saw dalam hadisBukhari-Muslim, Aisyah ra. berkata : Tidaklah akulihat Rasul menyempurnakan puasanya sebulan penuhkecuali pada Ramadhan dan tidak juga aku lihat beliaumemperbanyak puasa sunnatnya kecuali di bulan Sya’ban.3- Memperbanyak aktivitas tilawah Quran, sebagaimanayang diungkapkan Anas bin Malik bahwa para sahabatjika memasuki bulan Sya’ban, mereka segera mengambilmushaf dan membacanya.4- Segera mengqodho’ puasa. Aisyah ra. berkata : Duluaku pernah punya hutang puasa Ramadhan, dan aku tidakdapat membayar qodho’nya kecuali pada bulan Sya’ban.5- Saling maaf memaafkan sesama muslim, sehingga dalammemasuki Ramadhan dosa kita dengan sesama sudahterhapuskan sehingga pada bulan Ramadhan hanyamenyelesaikan dosa kepada Allah swt saja, dan padasaat hari raya Idul Fitri tiba , kita benar-benarberada dalam keadaan fitrah.6- Mengkaji fiqih yang berkaitan dengan ibadahRamadhan, sehingga pelaksanaannya berjalan dengan baikberdasarkan pemahaman yang benar.Pada Saat RamadhanIhya Ramadhan atau menghidupkan Ramadhan denganberbagai aktivitas yang dapat mendekatkan diri kepadaAllah.Bulan yang penuh berkah, rahmat dan ampunan inihendaknya diisi dengan memperbanyak ibadah kepadaAllah swt, memperpanjang ruku’, sujud, shalat tarawih,bermunajat kepada Allah, memperbanyak sholat nawafil,senantiasa berzikit, tilawah dan tadabbur al-Quran,I’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan,mengurangi waktu tidur pada siang hari (sementaraRasulullah dan Ummahatul Mu’minin selama Ramadhanbegitu aktifnya beramal). Disamping itu aktivitasRamadhan juga harus dapat memperkokoh hubungan dengansesama, seperti memberikan zakat, infaq dan shodaqoh,ifthor (buka puasa bersama) dll. Menjauhkan diri dariperbuatan laghwu (sia-sia) Bulan Ramadhan adalahfursoh untuk memperbanyak ibadah sehingga kita dapatmenjauhi hal-hal yang mempersempit waktu ibadah,seperti menghabiskan waktu hampir seharian di dapuruntuk menyiapkan makanan berbuka, karena saat yangterbaik untuk pengisian ruh dan pensucian jiwa akanhilang begitu saja dengan pengisian perut danpengotoran jiwa, menghabiskan waktu di depan televisidan perbuatan lainnya yang cenderung tidak adagunanya.Menahan anggota tubuh dan hati dari perbuatan yangdiharamkan menjadi suatu keniscayaan dalam bulanRamadhan ini. Seperti misalnya menahan pandangan matadari pandangan yang dimakruhkan, Menahan pendengarandari namimah, ghibah dan kemungkaran, menjaga Lisandan hati dari perbuatan yang dapat mengotorinya.Rasulullah saw Bersabda : bukanlah shaum itu sekedarmeninggalkan makan dan minum, Melainkan meninggalkanpekerjaan sia-sia (tak bernilai) dan kata-kata Sombong(HR.Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah). Rasulullah sawjuga Bersabda : Barangsiapa yang selama berpuasa tidakjuga meninggalkan kata-kata bohong, bahkanmempraktekkannya, maka tidak ada nilainya bagi Allahapa yang ia sangkakan sebagai puasa, yaitu sekedarmeninggalkan makan dan minum (HR.Bukhari-Muslim).Dalam Ramadhan ini kita bertekad akan menyelamirahasia kehidupan, dari mana, di mana dan hendakkemana kita ? Sehingga kita akan menghayati bahwadunia ini adalah tempat berusaha untuk mematuhiperintah Allah dan akhirat adalah untuk menerimabalasan dariNya.Pada bulan Ramadhan ini, kita akan berusaha untukmendapatkan rahmat dan ampunan Allah, karenasesungguhnya kecelakaanlah bagi orang-orang yang tidakmendapatkan rahmat Allah pada bulan yang penuh denganrahmat ini.Selamat datang Wahai Ramadhan, bulan yang agung, bulanyang penuh berkah, bulan yang menghapuskan dosa danmengabulkan doa bagi orang-orang yangbersungguh-sungguh beribadah di dalamnya.Ya Ilahi, Engkaulah tujuan kami dan KeridhoanMulahdambaan kami.Ustadzah Dra Herlini Amran. MA2005-08-11